PERJUANGAN GENG UNO MERAIH KELULUSAN
DI HALAMAN SEKOLAH GENG UNO SEDANG ASIK BERBINCANG-BINCANG. (ON LAGU SANG
PEMIMPI GENG UNO BERAKSI/ BUAT FORMASI MUSIK OF). MELIHAT IBU GURU DATANG GENG
UNO LANGSUNG MASUK KELAS.
Ahmad : “Kawan, ayo
kita masuk kelas!” (melirik ke geng uno)
Geng uno : “ kemon hayu…
(menjawab serentak dengan semangat).
DI RUANG KELAS SEDANG BERLANGSUNG BELAJAR MENGAJAR, PERTEMUAN TERAKHIR
MENJELANG UJIA NASIONAL DI MADRASAH ALIYAH MA BINUANGEUN.
Ibu guru : “
Anak-anakku yang ibu sayangi tak terasa sekarang pertemuan terakhir kita di
kelas ini, setelah ini kalian akan berjuang untuk menentukan nasib kalian lulus
atau tidak. Harapan ibu dan pihak sekolah tentunya kalian dapat lulus dengan
nilai yang maksimal. Pesan ibu belajarlah yang rajin, berdoalah yang banyak,
dan serahkan semuanya kepada Allah swt. Insyaallah kalian akan mendapatkan
hasil yang terbaik.
Semua siswa : “Amin……………….”
Udin : “
Amiiiiiiiiiiiiiiiiieeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeen”
Semua : (tertawa
mentertawakan tingkah si Udin).
Ibu guru : “
Sudah-sudah. Anak-anak bercita-citalah yang tinggi, bermimpilah yang besar,
reguk madu ilmu sebanyak-banyaknya belajarlah dari alam sekitarmu resapi
kehidupan, jelajahi Indonesiamu yang luas. Dan ingat yang paling penting
bukanlah seberapa besar mimpi kalian tapi seberapa besar kalian untuk mimpi
itu. Sebelum kita akhiri kelas hari ini mari kita pekikan kata-kata yang
memberi kalian inspirasi.
Semua siswa : (Mengangkat tangan
sangat bersemangat)
Abdulah : “ Sesungguhnya
di dalam kesukaran pasti ada kemudahan. (Surat Al-Insyirah ayat: )
Burhan : kaum muda y diperlukan adalah orang orang yang mampu
memimpikan sesuatu yang tak pernah dimimpikan siapa pun (jhon P. Kenedy)
Centini : tidak
semua yang dihitung dapat diperhitungkan, tidak semua yang diperhitungkan dapat
dihitung (albert Einsten)
Emut :
“Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ketepian, bersakit-sakit dahulu baru
kemudian bersenang-senang.” (H. Rhoma Irama )
Mahmud : Masa muda masa
yang berapi-api (H. Rhoma Irama)
Semua : “ HAHAHAHAHAh Fans berat bung haji ye? “…
Udin : “
Terlalu”.
(MUSIK ON DARAH MUDA BU GURU DAN SISWA KELUAR KELAS)
DI DEPAN KELAS PADA SAAT GENG UNO HENDAK PULANG KEPALA SEKOLAH MENGHAMPIRI
MEREKA)
Kepala sekolah : “ Hey para pelopor,
hendak ke mana ?”
Geng uno : (menoleh ke
suara itu, lalu bersalaman dengan kepala sekolah)
Kepala sekolah : “ Semangatlah dalam
belajar, tak usah takut dengan ujian taklukan ujian itu dengan ilmu yang sudah
kalian pelajari di sekolah ini. Karena barang siapa yang bersungguh-sungguh
maka dialah yang akan berhasil. Yakin dan pecaya pada diri kalian bahwa Allah
akan selalu bersama hamba-hambanya yang selalu mengingat-Nya.
Geng uno : “ Siapa
laksanakan” (sambil memberi hormat dan bersalaman).
SEBELUM PULANG GENG UNO RAPAT DI BAWAH POHON DEPAN SEKOLAH MEREKA. MEREKA
MEMBICARAKAN BAGAIMANA CARA AGAR MEREKA BISA LULUS UJIAN DENGAN NILAI YANG
BAGUS.
Mahmud : “ Kawan-kawan,
bagaimana nih… aku khawatir kita tidak lulus?” (cemas).
Sebagian : (mengangguk-angguk
cemas)
Udin : “
Tenanglah sob, aku punya ide.” (memanangkan dan antusias)
Burhan : “ Ide kamu
apa, sob?” (penasaran)
Ahmad “ Kawan,
bukankah tadi ibu guru dan pak kepala sekolah sudah menyarankan kita untuk
belajar dengan rajin, jika kita melakukan itu insyaalah kita lulus kawan”.
(meyakinkan teman-temannya).
Centini : “ Betul
yang dikatakan Ahmad teman-teman”.
Udin : “ Alah
itu tidak menjamin, kalian semua mau tahu idenya apa?, (semua merapat
penasaran), bagaimana kalau kita pergi ke pulau tak bertuan yang ada di tengah
laut itu, di sana ada seorang dukun yang sakti mandaraguna, jika kita ke sana
untuk meminta petunjuk pasti kita akan lulus semua karena dia akan memberikan
kita rahasia untuk lulus ujian. Bagaimana siapa yang mau ikut aku ke sana?”
(mengajak teman-temannya)
Sebagian : (menangguk
setuju)
Emut : “ aku ikut
denganmu din, bagaiman kalian ikut jugakan? (melirik teman-temannya)
Abdullah : “ Wah, itu
namanya musyrik kawan, dalam agama kita tidak perbolehkan percaya pada mistik,
kita harus percaya kepada Allah swt. Maaf aku tidak ikut”. (berlalu pergi)
Udin : “
sudahlah tak usah kita dengarkan si Abdul, mala mini kita berangkat dengan naik
perahi ke pulau itu, oke!”
MALAM HARI MEREKA BERKUMPUL UNTUK BERLAYAR MENUJU PULAU TAK BERTUAN
MENEMUI NYI UNTING YANG TERSOHOR SAKTI MANDRAGUNA.
DI TENGAH LAUTAN, OMBAK DAN ANGIN BESAR MENERJANG PERAHU MEREKA. HUJAN DAN
GEMURUH PETIR MENAMBAH SUASANA MENJADI LEBIH MENCEKAM. MEREKA SALING BERPENGAN
DAN BERTERIAK-TERIAK DAN ADA YANG BERDOA. AKHIRNYA MEREKA SAMPAI JUGA KE TEMPAT
YANG DITUJU.
(SUARA LOLONGAN ANJING DAN ANGIN KENCANG SERTA TERDENGAN SUARA TERTAWA NYI
UNTING)
GENG UNO MULAI MEMANGGIL-MANGGIL NYI UNTING.
Geng uno : “ Nyai unting …
nyai unting di mana kau?” (bersama-sama sambil ketakutan)
Udin : “ Nyai…
nyai unting, kami bawakan ayam merah putih sebagai sesaji untukmu?”
(mengacungkan ayam)
Mahmud : “ kami juga bawa
terasi, kata orang-orang kampong itu menu favoritmu.”
(SUARA GLEDEK DAN LOLONGAN AJING MEMBUAT GENG UNO KETAKUTAN DAN SALING BERPELUKAN.
TERDENGAR SUARA ANGIN KENCANG DAN MUNCULLAH SOSOK NYI UNTING DENGAN TERTAWANYA
YANG MENYERAMKAN)
Nyi unting : “
hi..hhihihihihihihih, ukhk…uhu…. Hihihihi………….(memegang tongkat saktinya), ada
apa kalian menyariku anak muda? Bukankah kalian seharusnya sedang belajar untuk
ujian nasional? hihihihihihi , ukhuk… uhukk.”(terbatuk-batuk).
Udin : “ betul
nyai, tapi maksud kedatangan kami ke sini untuk meminta bantuan nyai agar kami
bisa lulus ujian”. (dengan suara lantang)
Mahmud : “be… be… tul
nyai, i…iini se…sesaji yang telah bawa untuk nyai. Terimalah!.”
Nyai unting : “ hihihh………..
dasar kalian anak muda pemalas, baiklah jika itu permintaan kalian. Tunggu
sebentar. Oya aku sampai lupa, syarat satu lagi kalian bawa gak? (Geng uno
saling berpandangan, Burhan mengangkat bukusan plastic hitam),bagus.. bagus
anak muda itu makanan kesukaanku semur jengkol hihihihii………….. kalau tidak
makan semur jengkol maka kekuatanku akan musnah hihhiihiii………(Nyai unting masuk
mengambil gulungan berwarna cokelat lalu meneyrahkannya kepada Udin). Bawalah
itu pulang lalu nanti kalian buka bersama-sama.
Geng uno : “ Terima kasih,
nyai unting yang baik hati………..” (Geng uno pulang)
SATU HARI MENJELANG UJIAN NASIONAL GENG UNO BERKUMPUL UNTUK MEMBUKA
GULUNGAN BERWARNA COKELAT YANG DIBERIKAN NYAI UNTING. MEREKA SEMUA BERSIAP-SIAP
DAN PENASARAN APA YANG ADA DI DALAM GULUNGAN ITU.
Udin : “baik
kawan-kawan, sudah waktunya kita buka gulungan ini!”
(SEMUA MELIHAT KE GULUNGAN YANG DIBUKA OLEH UDIN DAN SEMUA SERENTAK
MEMBACA TULISAN YANG ADA DI DALAM GULUNGAN ITU)
Geng Uno : “ Mau lulus? Ya
Belajar!” (bersemangat dan langsung bersurak).
Ahmad : “ sudah aku
katakana ini akan sia-sia, sudah buang-buang waktu menemui nyai unting ternyata
wangsitnya sama dengan yang dikatakan ibu guru dan pak kepala sekolah.”
ABDULLAH DATANG DENGAN SEORANG USTADZAH MENEMUI GENG UNO YANG SEDANG
KECEWA.
Ustdzh : “ Assalamu
alaikum…”
Geng uno : “ waalaikumu
salam” (lemas)
Abdullah : “ kenapa
kawan, kalian lemas sekali seperti yang sedang patah hati. Harus semangat besok
kita akan berjuang. Bagaimana hasil perjalanan kalian menemui nyai unting?”
Ustdzh : “
astgfirullah al adzim, kalian tidak boleh melakukan perbuatan musyrik itu, tak
usahlah menambah dosa. Cukupkan hanya Allahlah yang akan menolong kita. Allah
telah berjanji di dalam al-quran bahwa siapa yang bersungguh-sungguh maka dia
yang akan berhasil, dan siapa yang sabar dalam menghadapi setiap ujian maka
merekalah orang-orang yang beruntung. Jadi, daripada terjerat ke lembah
kemusyrikan lebih baik kalian belajar yang rajin dan bersungguh-sungguh serta
tak lupa untuk berdoa kepada Allah. “. (menasihati)
Geng uno : “ Iya, ustzah
kami mengerti, terima kasih”.
GENG UNO BUBAR PULANG KE RUMAH MASING-MASING.
SEMINGGU BERSELANG SETELAH UJIAN NASIONALBERAKHIR, GENG UNO BERKUMPUL
KEMBALI SEPERTI BIASA DI BAWAH POHON MANGGA DEPAN SEKOLAH. MEREKA MERAYAKAN
KELULUSAN MEREKA, SALAH SATU DARI MEREKA MENYARANKAN UNTUK MENCORET-CORET BAJU
DAN MELAKUKAN KONVOI.
Udin : “ Sob,
bagaimana kalau kita kovoi tapi sebelumnya kalian semua tulis pesan dan tanda
tangan di bajuku!”. (memberikan spidol).
Emut :” its’ok
friend, sini aku dulu.”. (mengambil spidol)
Ahmad :” Hey, tunggu
dulu sob, daripada kita mencoret-coret baju kita lebih baik kita sumbangkan
saja ke teman-teman kita yang belum selesai sekolah, gimana?” (merangkul bahu
kawan-kawannya).
Burhan : “ Sip tuh,
aku setuju, ide bagus. Jadi tambah amal buat celenga di akhirat hehe, betul…
betul???”.
Abdullah : “ Aku tahu
harus disumbangkan ke mana, kita berikan saja ke anak asuh ustdzah Hofifah,
beliaukan sudah banyak membantu kita, sekarang saatnya kita bantu beliau,
setuju?”.
Geng uno : “
setujuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu”
Geng uno : ( menyatukan
tangan ) “ Kita bersama meraih mimpi, Allah Akbar”.
(MUSIK ON LASKAR PELANGI DAN GENG UNO BERAKSI. MUSIK OFF THE END.