Rabu, 28 November 2012

Contoh Naskah Drama


PERJUANGAN GENG UNO MERAIH KELULUSAN


DI HALAMAN SEKOLAH GENG UNO SEDANG ASIK BERBINCANG-BINCANG. (ON LAGU SANG PEMIMPI GENG UNO BERAKSI/ BUAT FORMASI MUSIK OF). MELIHAT IBU GURU DATANG GENG UNO LANGSUNG MASUK KELAS.
Ahmad                 : “Kawan, ayo kita masuk kelas!” (melirik ke geng uno)
Geng uno            : “ kemon hayu… (menjawab serentak dengan semangat).

DI RUANG KELAS SEDANG BERLANGSUNG BELAJAR MENGAJAR, PERTEMUAN TERAKHIR MENJELANG UJIA NASIONAL DI MADRASAH ALIYAH MA BINUANGEUN.
Ibu guru               : “ Anak-anakku yang ibu sayangi tak terasa sekarang pertemuan terakhir kita di kelas ini, setelah ini kalian akan berjuang untuk menentukan nasib kalian lulus atau tidak. Harapan ibu dan pihak sekolah tentunya kalian dapat lulus dengan nilai yang maksimal. Pesan ibu belajarlah yang rajin, berdoalah yang banyak, dan serahkan semuanya kepada Allah swt. Insyaallah kalian akan mendapatkan hasil yang terbaik.
Semua siswa      : “Amin……………….”
Udin                      : “ Amiiiiiiiiiiiiiiiiieeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeen”
Semua                  : (tertawa mentertawakan tingkah si Udin).
Ibu guru               : “ Sudah-sudah. Anak-anak bercita-citalah yang tinggi, bermimpilah yang besar, reguk madu ilmu sebanyak-banyaknya belajarlah dari alam sekitarmu resapi kehidupan, jelajahi Indonesiamu yang luas. Dan ingat yang paling penting bukanlah seberapa besar mimpi kalian tapi seberapa besar kalian untuk mimpi itu. Sebelum kita akhiri kelas hari ini mari kita pekikan kata-kata yang memberi kalian  inspirasi.
Semua siswa      : (Mengangkat tangan sangat bersemangat)
Abdulah               : “ Sesungguhnya di dalam kesukaran pasti ada kemudahan. (Surat Al-Insyirah ayat:   )
Burhan                 : kaum muda y diperlukan adalah orang orang yang mampu memimpikan sesuatu yang tak pernah dimimpikan siapa pun (jhon P. Kenedy)
Centini                  : tidak semua yang dihitung dapat diperhitungkan, tidak semua yang diperhitungkan dapat dihitung (albert Einsten)
Emut                     : “Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ketepian, bersakit-sakit dahulu baru kemudian bersenang-senang.” (H. Rhoma Irama )
Mahmud             : Masa muda masa yang berapi-api (H. Rhoma Irama)

Semua                  : “ HAHAHAHAHAh Fans berat bung haji ye? “…
Udin                      : “ Terlalu”.
(MUSIK ON DARAH MUDA BU GURU DAN SISWA KELUAR KELAS)

DI DEPAN KELAS PADA SAAT GENG UNO HENDAK PULANG KEPALA SEKOLAH MENGHAMPIRI MEREKA)
Kepala sekolah  : “ Hey para pelopor, hendak ke mana ?”
Geng uno            : (menoleh ke suara itu, lalu bersalaman dengan kepala sekolah)
Kepala sekolah  : “ Semangatlah dalam belajar, tak usah takut dengan ujian taklukan ujian itu dengan ilmu yang sudah kalian pelajari di sekolah ini. Karena barang siapa yang bersungguh-sungguh maka dialah yang akan berhasil. Yakin dan pecaya pada diri kalian bahwa Allah akan selalu bersama hamba-hambanya yang selalu mengingat-Nya.
Geng uno            : “ Siapa laksanakan” (sambil memberi hormat dan bersalaman).

SEBELUM PULANG GENG UNO RAPAT DI BAWAH POHON DEPAN SEKOLAH MEREKA. MEREKA MEMBICARAKAN BAGAIMANA CARA AGAR MEREKA BISA LULUS UJIAN DENGAN NILAI YANG BAGUS.
Mahmud             : “ Kawan-kawan, bagaimana nih… aku khawatir kita tidak lulus?” (cemas).
Sebagian              : (mengangguk-angguk cemas)
Udin                      : “ Tenanglah sob, aku punya ide.” (memanangkan dan antusias)
Burhan                 : “ Ide kamu apa, sob?” (penasaran)
Ahmad                 “ Kawan, bukankah tadi ibu guru dan pak kepala sekolah sudah menyarankan kita untuk belajar dengan rajin, jika kita melakukan itu insyaalah kita lulus kawan”. (meyakinkan teman-temannya).
Centini                  : “ Betul yang dikatakan Ahmad teman-teman”.
Udin                      : “ Alah itu tidak menjamin, kalian semua mau tahu idenya apa?, (semua merapat penasaran), bagaimana kalau kita pergi ke pulau tak bertuan yang ada di tengah laut itu, di sana ada seorang dukun yang sakti mandaraguna, jika kita ke sana untuk meminta petunjuk pasti kita akan lulus semua karena dia akan memberikan kita rahasia untuk lulus ujian. Bagaimana siapa yang mau ikut aku ke sana?” (mengajak teman-temannya)
Sebagian              : (menangguk setuju)
Emut                     : “ aku ikut denganmu din, bagaiman kalian ikut jugakan? (melirik teman-temannya)
Abdullah              : “ Wah, itu namanya musyrik kawan, dalam agama kita tidak perbolehkan percaya pada mistik, kita harus percaya kepada Allah swt. Maaf aku tidak ikut”. (berlalu pergi)
Udin                      : “ sudahlah tak usah kita dengarkan si Abdul, mala mini kita berangkat dengan naik perahi ke pulau itu, oke!”

MALAM HARI MEREKA BERKUMPUL UNTUK BERLAYAR MENUJU PULAU TAK BERTUAN MENEMUI NYI UNTING YANG TERSOHOR SAKTI MANDRAGUNA.
DI TENGAH LAUTAN, OMBAK DAN ANGIN BESAR MENERJANG PERAHU MEREKA. HUJAN DAN GEMURUH PETIR MENAMBAH SUASANA MENJADI LEBIH MENCEKAM. MEREKA SALING BERPENGAN DAN BERTERIAK-TERIAK DAN ADA YANG BERDOA. AKHIRNYA MEREKA SAMPAI JUGA KE TEMPAT YANG DITUJU.

(SUARA LOLONGAN ANJING DAN ANGIN KENCANG SERTA TERDENGAN SUARA TERTAWA NYI UNTING)
GENG UNO MULAI MEMANGGIL-MANGGIL NYI UNTING.
Geng uno            : “ Nyai unting … nyai unting di mana kau?” (bersama-sama sambil ketakutan)
Udin                      : “ Nyai… nyai unting, kami bawakan ayam merah putih sebagai sesaji untukmu?” (mengacungkan ayam)
Mahmud             : “ kami juga bawa terasi, kata orang-orang kampong itu menu favoritmu.”
(SUARA GLEDEK DAN LOLONGAN AJING MEMBUAT GENG UNO KETAKUTAN DAN SALING BERPELUKAN. TERDENGAR SUARA ANGIN KENCANG DAN MUNCULLAH SOSOK NYI UNTING DENGAN TERTAWANYA YANG MENYERAMKAN)
Nyi unting           : “ hi..hhihihihihihihih, ukhk…uhu…. Hihihihi………….(memegang tongkat saktinya), ada apa kalian menyariku anak muda? Bukankah kalian seharusnya sedang belajar untuk ujian nasional? hihihihihihi , ukhuk… uhukk.”(terbatuk-batuk).
Udin                      : “ betul nyai, tapi maksud kedatangan kami ke sini untuk meminta bantuan nyai agar kami bisa lulus ujian”. (dengan suara lantang)
Mahmud             : “be… be… tul nyai, i…iini se…sesaji yang telah bawa untuk nyai. Terimalah!.”
Nyai unting         : “ hihihh……….. dasar kalian anak muda pemalas, baiklah jika itu permintaan kalian. Tunggu sebentar. Oya aku sampai lupa, syarat satu lagi kalian bawa gak? (Geng uno saling berpandangan, Burhan mengangkat bukusan plastic hitam),bagus.. bagus anak muda itu makanan kesukaanku semur jengkol hihihihii………….. kalau tidak makan semur jengkol maka kekuatanku akan musnah hihhiihiii………(Nyai unting masuk mengambil gulungan berwarna cokelat lalu meneyrahkannya kepada Udin). Bawalah itu pulang lalu nanti kalian buka bersama-sama.
Geng uno            : “ Terima kasih, nyai unting yang baik hati………..” (Geng uno pulang)
SATU HARI MENJELANG UJIAN NASIONAL GENG UNO BERKUMPUL UNTUK MEMBUKA GULUNGAN BERWARNA COKELAT YANG DIBERIKAN NYAI UNTING. MEREKA SEMUA BERSIAP-SIAP DAN PENASARAN APA YANG ADA DI DALAM GULUNGAN ITU.
Udin                      : “baik kawan-kawan, sudah waktunya kita buka gulungan ini!”
(SEMUA MELIHAT KE GULUNGAN YANG DIBUKA OLEH UDIN DAN SEMUA SERENTAK MEMBACA TULISAN YANG ADA DI DALAM GULUNGAN ITU)
Geng Uno           : “ Mau lulus? Ya Belajar!” (bersemangat dan langsung bersurak).
Ahmad                 : “ sudah aku katakana ini akan sia-sia, sudah buang-buang waktu menemui nyai unting ternyata wangsitnya sama dengan yang dikatakan ibu guru dan pak kepala sekolah.” 
ABDULLAH DATANG DENGAN SEORANG USTADZAH MENEMUI GENG UNO YANG SEDANG KECEWA.
Ustdzh                  : “ Assalamu alaikum…”
Geng uno            : “ waalaikumu salam” (lemas)
Abdullah              : “ kenapa kawan, kalian lemas sekali seperti yang sedang patah hati. Harus semangat besok kita akan berjuang. Bagaimana hasil perjalanan kalian menemui nyai unting?”
Ustdzh                  : “ astgfirullah al adzim, kalian tidak boleh melakukan perbuatan musyrik itu, tak usahlah menambah dosa. Cukupkan hanya Allahlah yang akan menolong kita. Allah telah berjanji di dalam al-quran bahwa siapa yang bersungguh-sungguh maka dia yang akan berhasil, dan siapa yang sabar dalam menghadapi setiap ujian maka merekalah orang-orang yang beruntung. Jadi, daripada terjerat ke lembah kemusyrikan lebih baik kalian belajar yang rajin dan bersungguh-sungguh serta tak lupa untuk berdoa kepada Allah. “. (menasihati)
Geng uno            : “ Iya, ustzah kami mengerti, terima kasih”. 


GENG UNO BUBAR PULANG KE RUMAH MASING-MASING.
SEMINGGU BERSELANG SETELAH UJIAN NASIONALBERAKHIR, GENG UNO BERKUMPUL KEMBALI SEPERTI BIASA DI BAWAH POHON MANGGA DEPAN SEKOLAH. MEREKA MERAYAKAN KELULUSAN MEREKA, SALAH SATU DARI MEREKA MENYARANKAN UNTUK MENCORET-CORET BAJU DAN MELAKUKAN KONVOI.
Udin                      : “ Sob, bagaimana kalau kita kovoi tapi sebelumnya kalian semua tulis pesan dan tanda tangan di bajuku!”. (memberikan spidol).
Emut                     :” its’ok friend, sini aku dulu.”. (mengambil spidol)
Ahmad                 :” Hey, tunggu dulu sob, daripada kita mencoret-coret baju kita lebih baik kita sumbangkan saja ke teman-teman kita yang belum selesai sekolah, gimana?” (merangkul bahu kawan-kawannya).
Burhan                 : “ Sip tuh, aku setuju, ide bagus. Jadi tambah amal buat celenga di akhirat hehe, betul… betul???”.
Abdullah              : “ Aku tahu harus disumbangkan ke mana, kita berikan saja ke anak asuh ustdzah Hofifah, beliaukan sudah banyak membantu kita, sekarang saatnya kita bantu beliau, setuju?”.
Geng uno            : “ setujuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu”
Geng uno            : ( menyatukan tangan ) “ Kita bersama meraih mimpi, Allah Akbar”.

(MUSIK ON LASKAR PELANGI DAN GENG UNO BERAKSI. MUSIK OFF THE END.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar