MEMBACA 1
EMPAT
ASPEK KETERAMPILAN BERBAHASA
Isah
Susilawati, M.Pd.
Program
Studi
Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Mathlaul Anwar Banten
2012
Keterampilan berbahasa (atau language art, language skills) dalam
kurikkulum di sekolah mencakup empat segi, yaitu:
1.Keterampilan menyimak/ mendengarkan (listening
skills);
2.Keterampilan berbicara (speaking
skills);
3.Keterampilan membaca (reading
skills);
4.Keterampilan menulis (writing
skills).
Dalam
memperoleh keterampilan berbahasa, kita biasanya melalui hubungan urutan yang teratur:
1.mula-mula pada masa kecil belajar menyimak/ mendengarkan bahasa,
2.kemudian belajar berbicara,
3.sesudah itu belajar membaca, dan
4.belajar menulis.
Menyimak
dan
berbicara dipelajari sebelum
memasuki sekolah,
sedangkan membaca dan menulis dipelajari
di sekolah.
1. KETERAMPILAN MENYIMAK
Menyimak
adalah suatu proses kegiatan mendengarkan bunyi-bunyi bahasa dan non bahasa dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, dan intrepretasi untuk memperoleh informasi, sekaligus menangkap isi/pesan, serta mampu memahami makna yang telah disampaikan oleh manusia dan atau sumber bunyi lainya.
2. KETERAMPILAN BERBICARA
Berbicara
salah
satu
aspek
keterampilan berbahasa bersifat aktif, kreatif, umumnya melalui tatap muka.
Berbicara
dilakukan secara oral (bunyi-bunyi ujar) dilengkapi tekanan, intonasi, jeda, dan disesuaikan dengan situasi atau kepentingannya.
3. KETERAMPILAN MEMBACA
Membaca
adalah proses aktif dari pikiran yang dilakukan melalui mata terhadap bacaan. Dalam kegiatan membaca, pembaca memproses informasi dari teks yang dibaca untuk memperoleh makna (Vacca, 1991: 172).
4. KETERAMPILAN MENULIS
Kamus
Lengkap Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa kata menulis berasal dari kata tulis. Tulis adalah ada huruf (angka dan sebagainya) yang dibuat (digurat dan sebagainya) dengan pena (pensil, cat, dan sebagainya). Menulis adalah membuat huruf, angka , dan sebagainya dengan pena, pensil, cat, dan sebagainya melahirkan pikiran atau perasaan seperti mengarang, membuat surat, dan sebagainya dengan tulisan. Selanjutnya menulis adalah menuangkan gagasan, pendapat, perasaan, keinginan, dan kemauan, serta informasi ke dalam tulisan dan kemudian “mengirimkannya” kepada orang lain (Syafi’ie,1998:45).
Ada 4
aspek keterampilan berbahasa yang akan dikembangkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
Keempat
aspek
itu
adalah aspek: (1) mendengarkan (listening skill), (2) berbicara
(speaking skill), (3) membaca (reading skill) dan
(4) menulis (writing skill). Keempat
keterampilan tesebut saling berhubungan. Dalam penyajian pembelajaran, keempat keterampilan tersebut erat kaitannya dan saling menunjang. Keterampilan menyimak erat kaitannya dengan keterampilan berbicara sedangkan keterampilan membaca erat kaitannya dengan keterampilan menulis. Bahkan keempat keterampilan tersebut dapat disajikan secara bersamaan dengan penekanan pada salah satu bidang keterampilan.
HUBUNGAN MENYIMAK DENGAN BERBICARA
Hubungan antara menyimak dengan berbicara. Baik menyimak bahasa parole maupun bahasa tulis, keduanya memberikan manfaat dalam hal penambahan kosakata bahasa. Kosakata bahasa diikuti dengan pemahaman akan penempatan kosakata dalam konteks kebahasaan, sehingga penempatan fonem, morfem, frasa, klausa, dalam bahasa ujaran, terasa terstruktur dengan baik. Dengan kata lain seorang penyimak bahasa baik itu bahasa parole maupun bahasa tulis, penyimak bahasa akan mengalami proses perkembangan linguistik pada dirinya.
HUBUNGAN MENYIMAK DENGAN MEMBACA
Hubungan
antara kegiatan membaca dengan proses menyimak. Membaca dapat dikatakan sebagai proses menyimak, dalam hal ini bahan yang disimak adalah bahasa. Bahasa itu sendiri merupakan “system lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri” (Kridalaksana, harimurti. 1993. Kamus
HUBUNGAN MENYIMAK DENGAN MENULIS
Hubungan Keterampilan Menyimak dan Keterampilan Menulis
Sewaktu menulis, seseorang butuh inspirasi, ide, atau informasi untuk tulisannya. Hal ini dapat diperoleh dari berbagai sumber, sumber tercetak seperti buku, majalah, surat kabar, jurnal atau laporan. Sedangkan dari sumber tak tercetak seperti radio, televisi, ceramah, pidato, wawancara, diskusi dan obrolan. Jika dari sumber tercetak informasi itu diperoleh dengan membaca, maka dari sumber tak tercetak diperoleh informasi itu dengan menyimak.
Sewaktu menulis, seseorang butuh inspirasi, ide, atau informasi untuk tulisannya. Hal ini dapat diperoleh dari berbagai sumber, sumber tercetak seperti buku, majalah, surat kabar, jurnal atau laporan. Sedangkan dari sumber tak tercetak seperti radio, televisi, ceramah, pidato, wawancara, diskusi dan obrolan. Jika dari sumber tercetak informasi itu diperoleh dengan membaca, maka dari sumber tak tercetak diperoleh informasi itu dengan menyimak.
CONTOH PEMBELAJARAN ASPEK KETERAMPILAN BERBAHASA
bermain
peran;
berbagai
bentuk diskusi;
wawancara;
bercerita;
Pidato;
laporan
lisan;
membaca
nyaring;
Merekam
bicara
Bermain
drama;
Menulis
cerpen, puisi, dll.
Menulis
laporan, berita, dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar