PERTEMUAN KE 5
MEMBACA NYARING DAN MEMBACA DALAM HATI
MEMBACA NYARING DAN MEMBACA DALAM HATI
Isah Susilawati, M.Pd.
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Mathlaul Anwar Banten
2012
MEMBACA NYARING/ ORAL READING
- Membacanya
nyaring atau disebut juga membaca bersuara, dan membaca lisan. Pada
membaca nyaring, selain penglihatan dan ingatan, juga turut aktif auditory
memory (ingatan pendengaran) dan motor memory (ingatan
yang bersangkut paut dengan otot-otot kita). (Moulton, dalam Tarigan)
- Membaca
nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi
guru, murid, ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar
untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran dan perasaan seorang
pengarang.
Yang harus diperhatikan seorang pembaca nyaring
1.
Mengerti makna serta perasaan yang terkandung dalam bahan bacaan.
2.
Mempelajari keterampilan-keterampilan penafsiran atas lambang-lambang
tertulis sehingga penyusunan kata-kata serta penekanan sesuai dengan ujaran
pembicaraan yang hidup.
3. Pembaca memiliki kecepatan mata
yang tinggi serta pandangan mata yang jauh.
4. Dapat
mengelompokkan kata-kata dengan baik dan tepat agar jelas maknanya bagi para
pendengar.
Membaca nyaring
merupakn keterampilan yang serba rumit, kompleks dan banyak
seluk-beluknya.
Pertama pengertian terhadap aksara di atas halaman
kertas dan sebagainya,
Kedua kemudian
memproduksikan suara yang tepat dan bermakna.
Orang yang melakukan
membaca nyaring
membaca nyaring
Sedikit orang yang
terlibat atau dituntut untuk membaca nyaring sebagai kegiatan rutin setiap
hari, seperti:
- Penyiar radio
- Pembaca berita
- Pendeta
- Pastor
- Ulama
- Aktor, dll.
Keterampilan yang
dituntut dalam membaca nyaring
Daftar keterampilan
berikut sangat menolong para guru dalam menjalankan tugasnya untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan dalam membaca nyaring.
Kelas 1
- Mempergunakan ucapan yang tepat;
- Menggunakan frase yang tepat (bukan
kata demi kata);
- Mempergunakan intonasi yang wajar agar
makna mudah terpahami;
4. Memiliki erawakan dan sikap yang baik
serta merawat buku dengan baik;
5. Menguasai tanda-tanda baca sederhana,
seperti: (titik, koma, tanda tanya, dan tanda seru);
Kelas 2
- Membaca dengan terang dan jelas;
- Membaca dengan penuh perasaan,
ekspresi;
3. Membaca tanpa tertegun-tegun, tanpa terbata-bata.
Kelas 3
- Membaca dengan penuh perasaan dan
ekspresi;
- Mengerti serta memahami bahan bacaan
Kelas 4
- Memahami bahan bacaan pada tingkat
dasar;
- Kecepatan mata dan suara: 3 patah kata
dalam satu detik.
Kelas 5
- Membaca dengan penuh pemahan dan
perasaab;
- Aneka kecepatan membaca nyaring
bergantung pada bahan bacaan;
- Dapat membaca tanpa terus-menerus
melihat pada bahan bacaan.
- Kelas
6
- 1. Membaca nyaring dengan penuh
perasaan dan ekspresi;
- 2. Membaca dengan penuh kepercayaan
(pada diri sendiri) dan mempergunakan frase atau susunan kata yang tepat.
Peningkatan keterampilan membaca nyaring
Agar dapat membaca nyaring dengan baik,
1. Seorang pembaca haruslah menguasi keterampilan-keterampilan persepsi (penglihatan dan daya tanggap),
sehingga dia mengenal atau memahami
kata-kata dengan cepat dan tepat.
2. Seorang pembaca harus memiiki kemampuan mengelompokkan kata-kata ke dalam
kesatuan-kesatuan pikiran
serta membacanya dengan baik dan lancar.
Cara-cara yang dapat dilakukan seorang pembaca nyaring
- Dia menyoroti ide-ide bru dengan
mempergunakan penekanan yang jelas.
- Dia menjelaskan perubahan dari satu
ide ke ide lainnya.
- Dia menerangkan kesatuan-kesatuan
kata-kata yang tepat dan baik.
- 4. Menguhungkan ide-ide yang bertautan
dengan jalan menjaga suaranya agar tinggi sampai akhir dan tujuan
tercapai.
- 5. Menjelaskan klimaks-klimaks dengan
gaya dan ekspresi yang baik dan tepat.
Membaca dalam hati
Di dalam membaca dalam hati yang dipergunakan adalah ingatan visual (visual
memory), yang melibatkan pengaktifan mata dan dan ingatan.
Tujuan membaca dalam hati (silent reading) adalah untuk
memperoleh informasi.
- Membaca
ekstensif
Membaca ekstensif berarti membaca secara luas. Objeknya meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu
sesingkat mungkin.
Membaca ekstensif meliputi:
- Membaca survey (survey reading)
Membaca survei adalah kegiatan mensurvei bahan bacaan sebelum kita
telaah atau yang akan kita pelajari.
Tata cara membaca survei:
- memerikasa, meneliti indeks-indeks,
daftar kata-kata yang terdapat dalam buku;
- Melihat-lihat, memeriksa, meneliti
judul-judul bab yang terdapat dalam buku-buku yang bersangkutan;
- c. memeriksa, meneliti bagan, skema, outline
buku yang bersangkutan.
- Membaca sekilas (skimming)
Membaca sekilas atau skimming adalah sejenis membaca yang membuat mata kita
bergerak dengan cepat melihat,
memerhatikan bahan tertulis untuk mencari serta mendapatkan informasi,
penerangan. S
Tiga tujuan utama membaca
sekilas
1)
Untuk
memperoleh suatu kesan umum dari suatu buku atau artikel, tulisan singkat;
2)
Untuk
menemukan hal tertentu dari suatu bahan bacaan;
3)
Untuk
menemukan atau menempatkan bahan yang diperlukan dalam perpustakaan.
- Membaca dangkal (superficial
reading).
Membaca dangkal atau superficial reading pada dasarnya bertujuan untuk memperoleh
pemahaman yang dangkal yang bersifat luaran yang tidak mendalam dari suatu
bacaan.
Membaca dangkal ini dilakukan hanya sekadar untuk kesenangan, misalnya
membaca cerita pendek, novel ringan,
majalah, komik, dsb.
- Membaca
intensif.
Membaca intensif atau intensive reading adalah studi saksama, telaah teliti, dan
penanganan terperinci yang dilaksanakan di dalam kelas terhadap suatu tugas.
Seperti; menjawab kuesioner, latigan
pola-pola kalimat, latihan kosa kata, telaah kata-kata, dikte dan diskusi umum merupakan
bagian dari teknik membaca intensif.
Termasuk ke dalam membaca intensif, ialah:
- Membaca telaah isi (content study
reading);
Keteramipalan yang dituntut dalam membaca dalam hati;
Kelas 1
- Membaca tanpa bersuara, tanpa
gerak-gerakan bibir, dan tanpa berbisik;
- Membaca tanpa gerakan-gerakan kepala.
Kelas 2
- Membaca tanpa gerakan-gerakan bibir
atau kepala;
- Membaca lebih cepat secara dalam hati
daripada secara bersuara.
Kelas 3
- Membaca dalam hati tanpa
menunjuk-nunjuk dengan jari, tanpa gerakan bibir;
- Memahami bahan bacaan yang dibaca secara
diam atau secara dalam hati;
- Lebih cepat membaca dalam hati
daripada membaca bersuara.
Kelas 4
- Mengerti serta memahami bahan bacaan
pada tingkat dasar;
- Kecapatan mata dalam membaca 3 kata
per detik.
Kelas 5
- Membaca dalam hati jauh lebih cepat
daripada membaca bersuara;
- Membaca dengan pemahaman yang baik;
- Membaca tanpa gerakan-gerakan bibir
atau kepala atau menunjuk-nunjuk dengan jari tangan;
- Menikmati bahan bacaan yang dibaca
dalam hati, senang membaca dalam hati.
Kelas 6
- Membaca tanpa gerakan-gerakan bibir,
tanpa komat-kamit;
- Dapat menyesuaikan kecepatan membaca
dengan tingkat kesukaran yang terdapat dalam bahan bacaan;
- Dapat membaca 180 patah kata dalam
satu menit pada bacaan fiksi pada tingkat dasar.
Di dalam membaca telaah isi terdapat
- Membaca teliti
- Membaca pemahaman
- Membaca kritis
- Membaca ide
- Membaca telaah bahasa (linguistic
study reading).
Membaca telaah bahasa mencakup;
- Membaca bahasa;
- Membaca sastra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar