Sabtu, 03 November 2012


PERTEMUAN KE 5
MEMBACA NYARING DAN MEMBACA DALAM HATI

Isah Susilawati, M.Pd.
  
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Mathlaul Anwar Banten
2012

MEMBACA NYARING/ ORAL READING
  1. Membacanya nyaring atau disebut juga membaca bersuara, dan membaca lisan. Pada membaca nyaring, selain penglihatan dan ingatan, juga turut aktif auditory memory (ingatan pendengaran) dan motor memory (ingatan yang bersangkut paut dengan otot-otot kita). (Moulton, dalam Tarigan)
  2. Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid, ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran dan perasaan seorang pengarang.
Yang harus diperhatikan seorang pembaca nyaring
1.        Mengerti makna serta perasaan yang terkandung dalam bahan bacaan.
2.        Mempelajari keterampilan-keterampilan penafsiran atas lambang-lambang tertulis sehingga penyusunan kata-kata serta penekanan sesuai dengan ujaran pembicaraan yang hidup.
3. Pembaca memiliki kecepatan mata yang tinggi serta pandangan mata yang jauh.
       4. Dapat mengelompokkan kata-kata dengan baik dan tepat agar jelas maknanya bagi para pendengar.
Membaca nyaring  merupakn keterampilan yang serba rumit, kompleks dan banyak seluk-beluknya.
Pertama pengertian terhadap aksara di atas halaman kertas dan sebagainya,
Kedua  kemudian memproduksikan suara yang tepat dan bermakna.

Orang yang melakukan
membaca nyaring
Sedikit orang yang terlibat atau dituntut untuk membaca nyaring sebagai kegiatan rutin setiap hari, seperti:
  1. Penyiar radio
  2. Pembaca berita
  3. Pendeta
  4. Pastor
  5. Ulama
  6. Aktor, dll.

Keterampilan yang dituntut dalam membaca nyaring
Daftar keterampilan berikut sangat menolong para guru dalam menjalankan tugasnya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dalam membaca nyaring.
Kelas 1
  1. Mempergunakan ucapan yang tepat;
  2. Menggunakan frase yang tepat (bukan kata demi kata);
  3. Mempergunakan intonasi yang wajar agar makna mudah terpahami;
      4. Memiliki erawakan dan sikap yang baik serta merawat buku dengan baik;
     5. Menguasai tanda-tanda baca sederhana, seperti: (titik, koma, tanda tanya, dan tanda seru);
Kelas 2
  1. Membaca dengan terang dan jelas;
  2. Membaca dengan penuh perasaan, ekspresi;
3. Membaca tanpa tertegun-tegun, tanpa terbata-bata.
Kelas 3
  1. Membaca dengan penuh perasaan dan ekspresi;
  2. Mengerti serta memahami bahan bacaan
Kelas 4
  1. Memahami bahan bacaan pada tingkat dasar;
  2. Kecepatan mata dan suara: 3 patah kata dalam satu detik.
Kelas 5
  1. Membaca dengan penuh pemahan dan perasaab;
  2. Aneka kecepatan membaca nyaring bergantung pada bahan bacaan;
  3. Dapat membaca tanpa terus-menerus melihat pada bahan bacaan.
  4. Kelas 6
  5. 1. Membaca nyaring dengan penuh perasaan dan ekspresi;
  6. 2. Membaca dengan penuh kepercayaan (pada diri sendiri) dan mempergunakan frase atau susunan kata yang tepat.

Peningkatan keterampilan membaca nyaring
Agar dapat membaca nyaring dengan baik,
1. Seorang pembaca haruslah menguasi keterampilan-keterampilan persepsi (penglihatan dan daya tanggap), sehingga dia mengenal atau memahami kata-kata dengan cepat dan tepat. 
2. Seorang pembaca harus memiiki kemampuan mengelompokkan kata-kata ke dalam kesatuan-kesatuan pikiran serta membacanya dengan baik dan lancar.

Cara-cara yang dapat dilakukan seorang pembaca nyaring
  1. Dia menyoroti ide-ide bru dengan mempergunakan penekanan yang jelas.
  2. Dia menjelaskan perubahan dari satu ide ke ide lainnya.
  3. Dia menerangkan kesatuan-kesatuan kata-kata yang tepat dan baik.
  4. 4. Menguhungkan ide-ide yang bertautan dengan jalan menjaga suaranya agar tinggi sampai akhir dan tujuan tercapai.
  5. 5. Menjelaskan klimaks-klimaks dengan gaya dan ekspresi yang baik dan tepat.
Membaca dalam hati
Di dalam membaca dalam hati yang dipergunakan adalah ingatan visual (visual memory), yang melibatkan pengaktifan mata dan dan ingatan.
Tujuan membaca dalam hati (silent reading) adalah untuk memperoleh informasi.
  1. Membaca ekstensif
Membaca ekstensif berarti membaca secara luas. Objeknya meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu sesingkat mungkin.
Membaca ekstensif meliputi:
  1. Membaca survey (survey reading)
Membaca survei adalah kegiatan mensurvei bahan bacaan sebelum kita telaah atau yang akan kita pelajari.
Tata cara membaca survei:
  1. memerikasa, meneliti indeks-indeks, daftar kata-kata yang terdapat dalam buku;
  2. Melihat-lihat, memeriksa, meneliti judul-judul bab yang terdapat dalam buku-buku yang bersangkutan;
  3. c. memeriksa, meneliti bagan, skema, outline buku yang bersangkutan.

  1. Membaca sekilas (skimming)
Membaca sekilas atau skimming  adalah sejenis membaca yang membuat mata kita bergerak dengan cepat melihat, memerhatikan bahan tertulis untuk mencari serta mendapatkan informasi, penerangan. S
Tiga tujuan utama membaca sekilas
1)      Untuk memperoleh suatu kesan umum dari suatu buku atau artikel, tulisan singkat;
2)      Untuk menemukan hal tertentu dari suatu bahan bacaan;
3)      Untuk menemukan atau menempatkan bahan yang diperlukan dalam perpustakaan.

  1. Membaca dangkal (superficial reading).
Membaca dangkal atau  superficial reading  pada dasarnya bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang dangkal yang bersifat luaran yang tidak mendalam dari suatu bacaan.
Membaca dangkal ini dilakukan hanya sekadar untuk kesenangan, misalnya membaca  cerita pendek, novel ringan, majalah, komik, dsb.

  1. Membaca intensif.
Membaca intensif atau intensive reading  adalah studi saksama, telaah teliti, dan penanganan terperinci yang dilaksanakan di dalam kelas terhadap suatu tugas. Seperti; menjawab kuesioner, latigan pola-pola kalimat, latihan kosa kata, telaah kata-kata, dikte dan diskusi umum merupakan bagian dari teknik membaca intensif.
Termasuk ke dalam membaca intensif, ialah:
  1. Membaca telaah isi (content study reading);
Keteramipalan yang dituntut dalam membaca dalam hati;
Kelas 1
  1. Membaca tanpa bersuara, tanpa gerak-gerakan bibir, dan tanpa berbisik;
  2. Membaca tanpa gerakan-gerakan kepala.
Kelas 2
  1. Membaca tanpa gerakan-gerakan bibir atau kepala;
  2. Membaca lebih cepat secara dalam hati daripada secara bersuara.
Kelas 3
  1. Membaca dalam hati tanpa menunjuk-nunjuk dengan jari, tanpa gerakan bibir;
  2. Memahami bahan bacaan yang dibaca secara diam atau secara dalam hati;
  3. Lebih cepat membaca dalam hati daripada membaca bersuara.
Kelas 4
  1. Mengerti serta memahami bahan bacaan pada tingkat dasar;
  2. Kecapatan mata dalam membaca 3 kata per detik.
Kelas 5
  1. Membaca dalam hati jauh lebih cepat daripada membaca bersuara;
  2. Membaca dengan pemahaman yang baik;
  3. Membaca tanpa gerakan-gerakan bibir atau kepala atau menunjuk-nunjuk dengan jari tangan;
  4. Menikmati bahan bacaan yang dibaca dalam hati, senang membaca dalam hati.
Kelas 6
  1. Membaca tanpa gerakan-gerakan bibir, tanpa komat-kamit;
  2. Dapat menyesuaikan kecepatan membaca dengan tingkat kesukaran yang terdapat dalam bahan bacaan;
  3. Dapat membaca 180 patah kata dalam satu menit pada bacaan fiksi pada tingkat dasar.
Di dalam membaca telaah isi terdapat
  1. Membaca teliti
  2. Membaca pemahaman
  3. Membaca kritis
  4. Membaca ide

  1. Membaca telaah bahasa (linguistic study reading).
Membaca telaah bahasa mencakup;
  1. Membaca bahasa;
  2. Membaca sastra



Tidak ada komentar:

Posting Komentar