Pertemuan ke 7
PERUMUSAN LATAR BELAKANG DALAM PENELITIAN
Isah Susilawati
LATAR BELAKANG
Latar belakang masalah penelitian (research background)
adalah bagian pertama dan sangat penting dalam menyusun tulisan ilmiah, baik
dalam bentuk paper, skripsi atau tesis. Latar belakang masalah penelitian
menjelaskan secara lengkap topik (subject area) penelitian, masalah
penelitian yang kita pilih dan mengapa melakukan penelitian pada topik dan
masalah tersebut (Berndtsson et al., 2008).
Latar belakang masalah penelitian akan menjawab semua
pertanyaan MENGAPA (WHY) dari judul penelitian kita.
Menurut Sugiyono (2008: 289)
Dalam latar belakang masalah perlu dikemukakan gambaran
keadaan yang sedang terjadi selanjutnya dikaitkan dengan peraturan/ kebijakan,
perencanaan, tujuan, teori pengalaman sehingga terlihat adanya kesenjangan yang
merupakan masalah. Masalah ini perlu
dikemukakan dalam bentuk data.
POLA ALUR DAN POKOK PIKIRAN PARAGRAF
Kunci dari keberhasilan menyusun latar belakang masalah
penelitian seberapa komprehensif kita merangkumkan penelitian kita. Tulisan
yang baik adalah bahwa dengan hanya membaca latar belakang masalah, orang
langsung bisa memahami, apa yang kita lakukan pada penelitian kita.
Untuk bisa mencapai itu, pokok pikiran seluruh paragraf
pada latar belakang masalah penelitian harus memuat dan mengikuti 6 pola
alur berikut.
- obyek
penelitian (O)
- metode-metode
yang ada (M)
- kelebihan
dan kelemahan metode yang ada (KK)
- masalah
pada metode yang dipilih (MASA)
- solusi
perbaikan metode (SOL)
- rangkuman
tujuan penelitian (TU)
Cara paling cepat dan manjur supaya
kita mahir menulis paper ilmiah, skripsi dan tesis adalah dengan melakukan ATM
(Amati-Tiru-Modifikasi). Banyak baca paper, lihat bagaimana para peneliti
menuliskan hasil penelitian mereka, tiru alurnya tapi tidak menyontek
kalimatnya, dan modifikasi pelan-pelan ditulisan yang kita buat.
Perumusan Latar belakang
• Peneliti
melakukan analisis masalah.
• Mengemukakan
masalah, adanya penyimpangan atau ketimpangan antara teoritik dan empirik.
• Uraian
dalam latar dimulai dengan pengantar untuk masuk ke dalam masalah penelitian.
• Masalah
penelitian diuraikan dari yang umum terlebih dahulu menuju ke permasalahan yang
spesifik berkaitan dengan permasalahan penelitian yang akan dilakukan.
Contoh merumuskan latarbelakang
Judul: Efektivitas Pembelajaran Kontekstual Model
Pengajaran Berbasis Masalah dalam Meningkatkan Mutu dan Penguasaan.....Materi
Pelajaran ....
Pembangunan
Nasional di bidang pengembangan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas
melalui pendidikan merupakan upaya yang sungguh-sungguh dan terus-menerus
dilakukan untuk mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya. Sumber daya yang
berkualitas akan menentukan mutu kehidupan pribadi, masyarakat, dan bangsa
dalam rangka mengantisipasi, mengatasi persoalan-persoalan, dan
tantangan-tantangan yang terjadi dalam masyarakat pada kini dan masa depan.
Salah satu permasalahan yang
dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan, khususnya
pendidikan dasar dan menengah. Berbagai usaha telah dilakukan untuk menigkatkan
mutu pendidikan nasional, antara lain melalui berbagai pelatihan dan
peningkatan kualitas guru, penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku dan alat
pelajaran, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan lain, dan peningkatan mutu
manajemen sekolah, namun demikian, berbagai indikator mutu pendidikan belum
menunjukkan peningkatan yang memadai.
Upaya
peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia tidak pernah berhenti. Berbagai
terobosan baru terus dilakukan oleh pemerintah melalui Depdiknas. Upaya itu
antara lain dalam pengelolaan sekolah, peningkatan sumber daya tenaga
pendidikan, pengembangan/penulisan materi ajar, serta pengembangan paradigma
baru dengan metodologi pengajaran.
Mengajar bukan semata persoalan
menceritakan. Belajar bukanlah konsekuensi otomatis dari perenungan informasi
ke dalam benak siswa. Belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa
sendiri. Penjelasan dan pemeragaan semata tidak akan membuahkan hasil belajar
yang langgeng. Yang bisa membuahkan hasil belajar yang langgeng hanyalah
kegiatan belajar aktif.
Apa
yang menjadikan belajar aktif? Agar belajar menjadi aktif siswa harus
mengerjakan banyak sekali tugas. Mereka harus menggunakan otak, mengkaji
gagasan, memecahkan
masalah,
dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar akif harus gesit,
menyenangkan, bersemangat dan penuh gairah. Siswa bahkan sering meninggalkan
tempat duduk mereka, bergerak leluasa dan berfikir keras (moving about dan thinking
aloud)
Untuk bisa mempelajari sesuatu dengan baik, kita perlu
mendengar, melihat, mengajukan pertanyaan tentangnya, dan membahasnya dengan
orang lain. Bukan Cuma itu, siswa perlu “mengerjakannya”, yakni menggambarkan
sesuatu dengan cara mereka sendiri, menunjukkan contohnya, mencoba
mempraktekkan keterampilan, dan mengerjakan tugas yang menuntut pengetahuan
yang telah atau harus mereka dapatkan.
Dengan menyadari gejala-gejala atau kenyataan tersebut
diatas, maka dalam penelitian ini penulis peneliti mengambil judul …….
Perhatikan, warna biru adalah bentuk gambaran
umum sebelum masuk ke inti masalah yang akan diteliti,
warna merah adalah deskripsi "tengah" untuk menyambungkan
deskripsi umum ke deskripsi yang labih khusus, dan
warna selanjutnya merupakan deskripsi khusus sebelum masuk ke rumusan
masalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar