Waktu mencatat....
Pada pertemuan kita, tawa kita, dan lara kita
Waktu mencatat ....
Catatan kecil kita, gemuruh kecil jjiwa kita
Waktu mencatat amat jeli, amat teliti
Waktu mencatat....
Teka-teki diri, sejujur-jujurnya, sepolos-polosnya
Dan aku pun terlarut dalam bahasa puisi yang sederhana
Aku adalah sajakmu yang menelorkan makna-makna
Sebuah metafora berwarna hitam kelam
Telah kulukis menjadi larik-larik kesetiaan dan keabadian kepada-Mu.
Kularutkan cinta di atas ukiran dan pahatan yang tertoreh di dada
Bersama waktu yang mencatat
Mungkin harus kueja menjadi sebuah pengalaman baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar