PERKULIAHAN PERTEMUAN KE7
MEMBACA 1
MEMBACA 1
Membaca Intensif & Membaca Ekstensif
Isah Susilawati
MEMBACA DALAM HATI
Di dalam membaca dalam hati yang dipergunakan adalah ingatan
visual (visual memory), yang melibatkan pengaktifan mata dan dan
ingatan.
Tujuan membaca dalam hati (silent reading) adalah
untuk memperoleh informasi.
DIBAGI MENJADI;
- Membaca
ekstensif, dan
- Membaca
intensif.
a.Membaca Ekstensif
Membaca ekstensif berarti membaca secara luas.
Objeknya meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu sesingkat mungkin.
Membaca ekstensif meliputi:
- Membaca
survey (survey reading)
Membaca survei adalah kegiatan mensurvei
bahan bacaan sebelum kita telaah atau yang akan kita pelajari.
Tata cara membaca survei:
- memerikasa,
meneliti indeks-indeks, daftar kata-kata yang terdapat dalam buku;
- Melihat-lihat,
memeriksa, meneliti judul-judul bab yang terdapat dalam buku-buku yang
bersangkutan;
- memeriksa,
meneliti bagan, skema, outline buku yang bersangkutan.
- Membaca
sekilas (skimming)
Membaca sekilas atau skimming adalah sejenis membaca yang membuat mata kita
bergerak dengan cepat melihat, memerhatikan bahan tertulis untuk mencari
serta mendapatkan informasi, penerangan. S
Tiga tujuan utama membaca
sekilas
1) Untuk
memperoleh suatu kesan umum dari suatu buku atau artikel, tulisan singkat;
2) Untuk
menemukan hal tertentu dari suatu bahan bacaan;
3) Untuk
menemukan atau menempatkan bahan yang diperlukan dalam perpustakaan.
- Membaca
dangkal (superficial reading).
Membaca dangkal atau superficial reading pada dasarnya bertujuan untuk memperoleh
pemahaman yang dangkal yang bersifat luaran yang tidak mendalam dari suatu
bacaan.
Membaca dangkal ini dilakukan hanya
sekadar untuk kesenangan, misalnya membaca
cerita pendek, novel ringan, majalah, komik, dsb.
b. Membaca intensif
Membaca intensif atau intensive reading adalah studi saksama, telaah teliti, dan
penanganan terperinci yang dilaksanakan di dalam kelas terhadap suatu tugas.
Seperti; menjawab kuesioner, latihan pola-pola kalimat, latihan kosa kata,
telaah kata-kata, dikte dan diskusi umum merupakan bagian dari teknik
membaca intensif.
Termasuk ke dalam membaca intensif, ialah:
- Membaca
telaah isi (content study reading);
- Membaca
teliti
Kita harus membaca bahan-bahan
bacaan yang kita sukai dengan teliti. Jenis membaca teliti ini menuntuk suatu
pemutaran atau pembalikan pendidikan yang menyeluruh. Membaca teliti
membutuhkan sejumlah keterampilan, antara lain:
- Survei
yang cepat;
- Membaca
secara saksama dan membaca ulang;
- Penemuan
hubungan setiap paragraf dengan keseluruhan tulisan.
- Membaca
pemahaman
Membaca pemahaman (reading for
understanding) yang dimaksudkan di sini adalah sejenis membaca yang
bertujuan untuk memahami:
- standar-standar
atau norma-norma kesastraan;
- Resensi
kritis;
- Drama
tulis;
- Pola-pola
fiksi;
- Membaca
kritis
Membaca kritis adalah sejenis
membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati, mendalam,
evaluatif, serta analitis, dan bukan hanya mencari kesalahan (Albert, dalam
Tarigan: 92)
Kemampuan membaca pemahaman adalah
dasar utuk membaca kritis.
- Membaca
ide
Membaca ide adalah sejenis kegiatan
membaca yang ingin mencari, memperoleh, serta memanfaatkan ide-ide yang
terdapat pada bacaan.
Agar kita dapat mencari, menemukan,
serta mendaatkan keuntungan dari ide-ide yang terkandung dalam bacaan, kita
harus berusaha membuat diri kita menjadi pembaca yang baik atau a good
reader.
- Membaca
telaah bahasa (linguistic study reading).
Membaca telaah bahasa mencakup;
- Membaca
bahasa;
Tujuan membaca bahasa, di
antaranya:
- Memperbesar
daya kata;
- Mengembangkan
kosa kata.
Dalam berkomunikasi baik tulis
maupun lisan, manusia mepergunakan daya kata yang dimilikinya. Daya kata dapat
digunakan dalam berbicara dan menulis, dan satu lagi dalam membaca dan
menyimak.
- Membaca
sastra
Keindahan suatu karya sastra
tercermin dari keserasian, keharmonisan antara keindahan bentuk dan keindahan
isi.
Bahasa sastra pada umumnya
bersifat konotatif.
Bahasa sastra erat sekali dengan
penggunaan gaya bahasa/ majas.
Seperti;
Majas metafora, majas
personifikasi, majas klimaks, majas metonimia, majas hiperbola, dst.
Keterampilan yang dituntut dalam membaca dalam hati;
Kelas 1
- Membaca
tanpa bersuara, tanpa gerak-gerakan bibir, dan tanpa berbisik;
- Membaca
tanpa gerakan-gerakan kepala.
Kelas 2
- Membaca
tanpa gerakan-gerakan bibir atau kepala;
- Membaca
lebih cepat secara dalam hati daripada secara bersuara.
Kelas 3
- Membaca
dalam hati tanpa menunjuk-nunjuk dengan jari, tanpa gerakan bibir;
- Memahami
bahan bacaan yang dibaca secara diam atau secara dalam hati;
- Lebih
cepat membaca dalam hati daripada membaca bersuara.
Kelas 4
- Mengerti
serta memahami bahan bacaan pada tingkat dasar;
- Kecapatan
mata dalam membaca 3 kata per detik.
Kelas 5
- Membaca
dalam hati jauh lebih cepat daripada membaca bersuara;
- Membaca
dengan pemahaman yang baik;
- Membaca
tanpa gerakan-gerakan bibir atau kepala atau menunjuk-nunjuk dengan jari
tangan;
- Menikmati
bahan bacaan yang dibaca dalam hati, senang membaca dalam hati.
Kelas 6
- Membaca
tanpa gerakan-gerakan bibir, tanpa komat-kamit;
- Dapat
menyesuaikan kecepatan membaca dengan tingkat kesukaran yang terdapat
dalam bahan bacaan;
- Dapat
membaca 180 patah kata dalam satu menit pada bacaan fiksi pada tingkat
dasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar