Jumat, 09 November 2012


Pertemuan 7 MK Seminar BI
Uji Kemampuan Bberbahasa

Isah Susilawati

Uji Kemampuan Bahasa Indonesia (UKBI)
Uji kemampuan bahasa Indonesia atau sering disebut UKBI merupakan salah satu tolak ukur untuk mengetahui sejauh mana kemampuan seseorang dalam menguasai bahasa Indonesia yang sesuai kaidah-kaidah.

Fungsi atau Tujuan diadakan UKBI
¨  Mengetahui sejauh mana kemampuan bahasa yang dimiliki.
¨  Menambah kuantitas kata atau kosa kata (bahasa baku)
¨  Meningkatkan kualitas kemampuan berbahasa;

Sasaran UKBI
¨  Siswa yang sedang mengenyam pendidikan.
¨  Mahasiswa, khususnya mahasiswa diksatrasiada.
¨  Guru mata pelajaran bahasa Indonesia.

Instrumen UKBI
¨  Berupa soal-soal pilihan ganda maupun uraian berkaitan dengan materi kebahasaan, dalam hal ini bahasa Indonesia.

Bahasa Baku
¨  Bahasa baku
                Istilah bahasa baku dalam bahasa Indonesia atau standard language dalam bahasa Inggris dalam dunia ilmu bahasa atau linguistik pertama
sekali diperkenalkan oleh Vilem Mathesius pada 1926.
“ Bahasa baku sebagai bentuk bahasa yang telah dikodifikasi, diterima dan difungsikan sebagai model atau acuan oleh masyarakat secara luas (A Standard language can tentatively be definite as a codified form of language accepted by and serving as a model for a large speech community)” (Garvin, 1967 dalam Purba, 1996 : 52).
                Bahasa baku ialah bahasa yang menjadi pokok, yang menjadi dasar ukuran, atau yang menjadi standar.
Di dalam Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan, Yus Rusyana berpengertian bahwa bahasa baku atau bahasa standar adalah suatu bahasa yang dikodifikasikan, diterima, dan dijadikan model oleh
masyarakat bahasa yang lebih luas (1984 : 104). Di dalam Tatabahasa Rujukan Bahasa Indonesia untuk Tingkat Pendidikan Menengah, Gorys Keraf berpengertian bahwa bahasa baku adalah bahasa yang dianggap dan diterima sebagai patokan umum untuk seluruh penutur bahasa itu (1991 : 8).
¨  Istilah kodifikasi adalah terjemahan dari “codification” bahasa Inggris. Kodifikasi diartikan sebagai hal memberlakukan suatu kode atau aturan kebahasaan untuk dijadikan norma di dalam berbahasa (Alwasilah, 1985 :
    121).
¨  Masalah kodifikasi berkait dengan masalah ketentuan atau ketetapan norma kebahasaan. Norma-norma kebahasaan itu berupa pedoman tata bahasa, ejaan, kamus, lafal, dan istilah.
Ciri-Ciri Bahasa Indonesia Baku
a. Ejaan resmi sebagai bagian bahasa Indonesia baku ditulis secara jelas dan tetap baik kata, kalimat maupun tanda-tanda baca sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
b. Peristilahan baku sebagai bagian bahasa Indonesia baku dipakai sesuai dengan Pedoman Peristilahan Penulisan Istilah yang dikeluarkan oleh Pemerintah melalui Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (Purba, 1996 : 63 – 64).
Bahasa Nonbaku
Bahasa Indonesia nonbaku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang tidak dikodifikasi, tidak diterima dan tidak difungsikan sebagai model masyarakat Indonesia secara luas, tetapi dipakai oleh masyarakat secara khusus.
                Richards, Jhon, dan Heidi berpengertian bahwa bahasa nonstandar adalah bahasa yang digunakan dalam berbicara dan menulis yang berbeda pelafalan, tatabahasa, dan kosakata dari bahasa baku dari suatu bahasa (nonstandard, used of speech or writing which differs in pronunciation,
grammar, or vocabulary from the standard variety of the language) (1985 :193).
                Crystal berpengertian bahwa bahasa nonbaku adalah bentuk-bentuk bahasa yang tidak memenuhi norma baku, yang dikelompokkan sebagai subbaku atau nonbaku (linguistic forms or dialects which do not conform to this norm are then refered to as sub-standard or nonstandard) (1985 :286).
Alwasilah berpengertian bahwa bahasa tidak baku adalah bentuk bahasa yang biasa memakai kata-kata atau ungkapan, struktur kalimat, ejaan dan pengucapan yang tidak biasa dipakai oleh mereka yang berpendidikan
(1985 : 116).
               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar