Sabtu, 03 November 2012

Hati-Hati "Penyakit Hati"


HATI-HATI” PENYAKIT HATI”
Awas waspadailah “penyakit hati” agar tidak termasuk ke dalam golongan orang-orang yang merugi. Penyakit hati di antaranya, dengki, minder, sombong, buta hati, syirik, cinta dunia dsb. Apabila orang yang sudah mengidap penyakit hati hidupnya akan selalu menderita. Agar tidak terserang penyakit hati kita harus bisa menjaga hati.
Saat melihat orang yang matanya buta, kita sering merasa kasihan. Padahal yang harus dikasihani adalah mereka yang hatinya buta. Orang yang matanya buta yang tidak bisa dilihat hanyalah dunia, sedangkan orang yang hatinya buta yang tidak bisa dilihat adalah kebenaran. Betapa menyedihkannya bila ada orang yang matanya awas tetapi hatinya buta.
Orang yang hatinya buta diminta untuk mengaspal jalan, aspalnya yang diminum. Lalu diminta untuk membuat jembatan, yang ada betonnya yang dimakan. Punya kerbau 99 ekor, tetapi karena hatinya buta yang dipikirkan hanyalah kerbau tetangga yang kurus karena mereka ingin punya seratus. Seperti itulah orang yang hatinya buta, selalu bingung tidak mengerti arah hidup ini. Mereka mengira hidup ini hanyalah pontang-panting untuk mengejar dunia.
Berbuat kesalahan disebabkan karena tidak nampak oleh mata hati. Hati-hati! Bila hati berpenyakit masalah pun jadi rumit.
Sekarang kira-kira penyakit apa yang banyak bersarang di masyarakat? Penyakit yang banyak bersarang salah satunya adalah penyakit “cinta dunia”. Harta, gelar, jabatan, pangkat, kedudukan, popularitas, pujian, penghargaan, banyak diburu dengan berbagai cara oleh siapa pun yang sudah terserang penyakit “cinta dunia”.
Selama masyarakat menganggap orang kaya itu orang yang sukses. Bersiap-siaplah jadi kaya tanpa peduli halal dan haramnya. Sepanjang masyarakat menganggap orang bergelar itu orang yang sukses. Jangan heran bila dalam satu bulan dia mendapat sepuluh gelar. Jika menjadi populer dianggap sebuah kesuksesan, tidak usah heran bila ada orang rela menggadaikan dirinya demi popularitas. Andai kedudukan dianggap kesuksesan, jangan heran jika orang jadi akrab dengan dukun gara-gara rindu kedudukan. Padahl jika memang dukun itu pintar mengapa bukan dia yang menjadi pejabat.
Tidak salah jika orang ingin menjadi kaya. Bukan sebuah kesalahan bila orang ingin bergelar dan berpangkat. Asalkan hatinya lebih mulia dari harta dan kedudukannya.
Salah satu penyakit hati “ cinta dunia” memiliki ciri-ciri di antaranya, pada saat ia mencari rezeki tak peduli halal dan haram, takabur yakni saat belum punya apa-apa dia bersikap biasa-biasa saja tetapi setelah sudah punya jabatan, harta, dsb. Menjadi sombong. Membawa tas sendiri saja sudah tak kuat harus dibawakan oleh orang lain. Kursi pun ingin beda dengan orang lain, harus lebih besar dan empuk dari orang lain. Penampilan pun ingin berbeda, seakan-akan kedudukan mengangkat derajat. Padahal tidak jarang orang jadi terhina justru karena kedudukan.
Ciri lain adalah suka pamer. Kerinduan ingin dipuji membuat seseorang tidak realistis. Akhirnya yang timbul adalah suka berbohong. Besar pasak daripada tiang, lebih besar cicilan daripada penghasilan. Kadangkala karena ingin dipuji orang. Misal, penghasila lima juta buat bayar cicilan mobil tetap saja tekor (rugi.
                Selama kita menjadi manusia yang suka pamer, kita tidak bisa sembuh dari penyakit hati “cinta dunia”. Fitrah manusia adalah suka keindahan tetapi bukan berarti diperbudak oleh keindahan.
                Selanjutnya adalah dengki, sifat dengki yaitu senang melihat orang lain susah dan menderita melihat orang lain senang. Orang lain naik pangkat, dia naik tensi. Selain itu juga sifat minder. Orang yang minder diperbudak oleh rasa malu berlebih. Punya rumah merasa rumahnya paling kecil dan paling jelek sehingga pada saat ada temannya yang ingin berkunjung ke rumahnya, dia menderita. Menderita bukan karena tak punya tetapi karena tak mensyukuri yang ada.
                Kenikmatan dan keindahan hidup hanya milik orang yang berhati bersih. Semoga Allah yang melihat menggelorakan tekad untuk selalu menjaga kebeningan hati. Hati yang bening inilah yang membuat hidup ini menjadi lebih indah, lebih bermakna dan lebih bermanfaat tidak hanya bagi dunia juga bagi akhirat kelak .
SELAMAT MENIKMATI HIDUP DENGAN HATI YANG BENING.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar